0
0
Jakarta, BeritaBanjarbaru.com – Perjuangan Firly Norachim, pemilik toko Mama Khas Banjar, yang tengah terjerat kasus hukum, kini mendapat perhatian luar biasa dari pusat. Tak tanggung-tanggung, Menteri UMKM Maman Abdurahman berkomitmen langsung untuk ikut campur tangan dalam proses hukum Firly—bahkan siap menjadi amicus curiae atau pemberi pendapat hukum di pengadilan.
Langkah monumental ini terjadi setelah pertemuan Komisi II DPRD Banjarbaru bersama istri Firly, Ani, dan kuasa hukumnya, dengan Menteri Maman di Jakarta, Rabu (30/4/2025). Dalam forum tersebut, para legislator mempertanyakan implementasi nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian UMKM dan Polri yang seharusnya lebih menekankan pada pendekatan pembinaan terhadap pelaku UMKM, bukan kriminalisasi.
“Kita belum menemukan adanya perjanjian turunan dari MoU itu di daerah. Padahal, semangatnya adalah pembinaan, bukan penindakan langsung,” ujar Emi Lasari, Anggota Komisi II DPRD Banjarbaru.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh empati itu, Kementerian UMKM tak hanya menjanjikan pendampingan hukum, tapi juga akan mengirimkan saksi ahli untuk mendukung pembelaan Firly di sidang berikutnya. Hal ini menjadi titik balik penting, menandakan keseriusan pemerintah dalam melindungi UMKM dari jeratan hukum yang tidak proporsional.
Tak berhenti di sana, Menteri Maman juga mengumumkan rencana pembentukan satuan tugas (Satgas) UMKM sebagai bentuk konkret kehadiran negara untuk membina dan melindungi pelaku usaha kecil dan menengah.
“Ini bukan hanya soal Firly, ini tentang keadilan bagi UMKM kita di seluruh Indonesia,” tegas Emi.
Kasus Firly kini bukan lagi perkara lokal. Ia menjadi simbol perlawanan UMKM terhadap sistem yang belum sepenuhnya ramah pada pengusaha kecil. Dan kini, perjuangan itu telah mengetuk pintu kekuasaan tertinggi di pusat.
