Banjarbaru, BeritaBanjarbaru.com Belakangan ini, rokok elektrik telah menjadi primadona di kalangan remaja. Desain yang menarik dan harga yang ekonomis menarik segelintir remaja untuk menggunakan rokok elektrik. Namun, dibalik maraknya penggunaan rokok elektrik, ada bahaya yang sama dengan rokok konvensional.
Dokter spesialis paru, dr. Normawati dari RSD Idaman Banjarbaru, mengungkapkan bahwa keduanya, rokok elektrik dan rokok konvensional, memiliki kandungan yang sama, termasuk nikotin, bahan karsinogen, dan bahan toksik.
“Sehingga keduanya pun sama-sama mengakibatkan adiksi atau kecanduan dan berbahaya untuk kesehatan,” ujar dr. Normawati.
Selain itu, penggunaan berkelanjutan baik rokok konvensional maupun rokok elektronik dapat meningkatkan risiko cedera akut paru, peningkatan risiko kanker paru, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
“Sebab 90 persen pengidap kanker paru adalah perokok,” tambah dr. Normawati.
Lalu, bagaimana cara terhindar dari penyakit-penyakit tersebut? Menurut dr. Normawati, berhenti merokok adalah jawaban absolut untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
“Tidak ada dosis aman untuk terhindar dari penyakit akibat rokok, apapun jenisnya,” tutupnya dengan tegas. Dengan demikian, penting bagi remaja dan semua perokok untuk mempertimbangkan berhenti merokok demi kesehatan mereka sendiri.