Banjarbaru, BeritaBanjarbaru.com – Pemerintah Kota Banjarbaru kembali cetak sejarah di Kalimantan Selatan, sebagai kota pertama yang memulai debut pelayanan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo mengatakan, program ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan belajar yang dihadapi oleh ABK dan memastikan bahwa kebutuhan khusus mereka dapat terpenuhi.
“Sekarang semua sekolah di Banjarbaru wajib menerima ABK, dan menciptakan iklim yang baik di sekolah untuk penanganan ABK,” ucap Dedy, Jumat (13/10/2023).
Selain itu, kata Dedy, pihaknya juga telah menyiapkan Guru Pembimbing Khusus (GPK) di masing-masing sekolah menyesuaikan metode pengajaran yang efisien.
Masih kata Dedy, pihaknya juga menyiapkan fasilitas ruang khusus di masing-masing sekolah yang disebut Pojok Inklusi untuk mendukung proses belajar ABK.
“Karena ada berbagai macam jenis anak inklusi. Kami harus tahu jenisnya dan apa hambatannya dalam belajar. Dengan informasi ini, GPK di sekolah bisa menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan rekomendasi dari hasil assessment, dan sudah disiapkan ruangan khusus untuk proses belajar mengajar di Pojok Inklusi,” ujarnya.
Layanan pendidikan inklusif di Kota Banjarbaru, kata Dedy, telah berhasil diterapkan di 181 sekolah negeri. Mulai dari tingkat PAUD, Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Saat ini ada sebanyak 668 ABK yang menerima layanan ini. Terdiri dari 320 pelajar PAUD, 263 pelajar SD, dan 85 pelajar SMP,” katanya.
Meskipun jumlah Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang tersedia di masing-masing sekolah masih terbatas, menurutnya, rogram ini telah berhasil terlaksana dengan baik. Menandakan komitmen Pemerintah Kota Banjarbaru untuk memberikan pendidikan yang inklusif dan merata bagi seluruh warganya.
(Randi, red)