Banjarbaru, BeritaBanjarbaru.com – Salah satu tokoh agama di Banjarbaru, turut soroti kasus dugaan asusila pegawai Dinas PUPR Banjarbaru. Pimpinan Pondok Raudhatul Mutha’alimin Annadliyah (RMA) Guntung Manggis, KH Muhari, menyayangkan dugaan perbuatan asusila tersebut.
Menurutnya, perbuatan asusila terjadi karena ada kesempatan dan peluang. Sehingga orang yang suka sama suka melakukannya di tempat (kantor), terlebih suasana sedang sepi.
“Sangat di sayangkan jika hal ini terjadi diantara Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Kontrak. Seharusnya para pegawai harus memiliki integritas moral dan rasa malu,” ujarnya.
Menanggapi dugaan asusila yang terjadi antar pegawai Dinas PUPR Banjarbaru ini, Guru Muhari merasa para pegawai yang melakukan harus diberikan punshiment (hukuman)
“Harus diberikan punishment sesuai dengan kategori kesalahannya, ditegur secara lisan atau tertulis atau diberikan sanksi yang sesuai dengan kesalahannya,” katanya.
Selain itu, ia juga merasa para pegawai yang bekerja dilingkup pemerintahan perlu diberlakukan pembinaan mental secara periodik.
“Para pegawai itu perlu dikumpulkan untuk melakukan penguatan keimanan dan ketakwaan, tidak hanya sekedar bekerja. Menjaga moralitas itu perlu dan harus diingatkan dengan terus memberi pengetahuan wawasan keagaaman keimanan dan ketakwaan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan pegawai Dinas PUPR diduga melakukan tindak asusila di dalam toilet disabilitas. Parahnya lagi, keduanya ‘digrebek’ oleh rekan sekantornya.