BeritaBanjarbaru.com – Tingginya suplai air dari sejumlah kawasan di sekitar wilayah Kecamatan Cempaka mengakibatkan Embung Cempaka tak mampu menampung dan berakibat arus air tak terkendali dan menggenangi kawasan permukiman dan sebagian ruas jalan utama di Cempaka. Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Subrianto, Senin (11/1/2021), saat dikonfirmasi terkait dugaan warga tentang tak berfungsi embung di Cempaka.
Subrianto tak menampik kapasitas embung di Cempaka tak mampu menampung limpahan air dari sejumlah wilayah.“Embung berfungsi saja menahan dan menampung air. Hanya saja, ada aliran air yang masuk ke areal embung, khususnya dari wilayah perkantoran Setdaprov Kalsel,” ujar Subrianto.
Ia menyebutkan, sejak 26 Desember 2020, suplai air dari kawasan Sungai Surian sudah sangat tinggi, belum lagi air limpasan dari jalan menuju Kiram yang menjadi salah satu penyuplai air.
“2019 kami meminta ke Balai untuk pemeliharaan, dan mereka menyetujui dengan syarat embung agar diperluas kapasitasnya dan tebing akan ditingkatan seperti embung di Kampung Banjar,” katanya.
Dari hasil kajian Balai, dijelaskan Subrianto, Embung Cempaka harus dilakukan peningkatan kapasitas daya tampung air.
Subrianto juga menjelaskan banjir di kawasan Liang Anggang dan sebfisn wilayah di Landasan Ulin. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kabupaten Tanah Laut karena berbatasan, mereka mengatakan kondisi permukaan air laut sedang tinggi-tingginya (pasang),” ucapnya.