0
0
Ketua DPRD Kota Banjarbaru Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera langsung meninjau dan mengelilingi kolam renang Idaman yang telah diresmikan usai proyek tahap satu yang diklaim Dinas PUPR Kota Banjarbaru telah rampung.
Sidak Ketua DPRD itu dilakukannya usai pemberitaan yang mengabarkan jika ada sarana dan prasarana dalam proyek tahap satu yang bernilai Rp4,9 miliar tersebut diresmikan pertengahan Januari 2025 lalu, banyak yang rusak.
Saat lakukan sidak bersama sejumlah wartawan, Ketua DPRD Kota Banjarbaru itu pun kembali menemukan beberapa sarana prasarana yang menjadi bagian proyek tahap satu tersebut dalam kondisi rusak dan berbahaya.
“Baru diresmikan tahap satu, dan sudah eksis. Saya pantau banyak sarpras yang tidak bertahan lama dan sudah mulai rusak. Termasuk alat lompat atlet renang. Dinas terkait bisa berputar kembali. Perlu banyak perbaikan,” ujar Gusti Rizky , Kamis (27/2/2025) sore.
Sejak awal, lanjutnya, proyek yang dikerjakan tidak sesuai dengan hasil studi banding di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pasti akan dievaluasi dan saya melihat langsung setelah peresmian malah banyak yang rusak. Artinya antara spek tidak sesuai atau tidak standar.
Tidak standarnya sarpras seperti ini, sangat membahayakan atlet dan juga pengunjung kolam renang yang didominasi oleh remaja dan anak-anak, kata Rizky.
“Bautnya ada yang lepas, dan pengangan besi juga terlihat dilas asal menempel saja. Kita ingin sesuai kebutuhan bukan hanya pekerjaannya sekadar menyelesaikan. Harus jadi perhatian bersama untuk melindungi pengunjung,”ucapnya.
Hal ini berbanding terbalik dengan keterang Kepala Dinas PUPR Kota Banjarbaru Eka Yuliesda melalui Kasi Pengembangan Permukiman dan Pembangunan Gedung, Rahmat Juliani menjelaskan, proyek rekonstruksi kolam renang Idaman tersebut pada tahap pertama telah menghabiskan anggaran daerah sebesar Rp4,9 miliar. Sementara anggaran tahap kedua Rp6,5 miliar. Jika ditotal keseluruhan menjadi Rp12,4 miliar dengan masa pemeliharaan selama 365 hari.
” Proyek rehabilitasi kolam renang idaman sudah sesuai RAB dan sesuai spek, ” Ujar Rahmat.
Adanya temuan ini tentu harus menjadi perhatian semua pihak untuk bisa melakukan pengawasan terhadap proyek pemerintah yang menelan anggaran banyak.
