Banjarbaru, BeritaBanjarbaru.com – Dampak kebocoran pipa 1200 milik BPAM Banjarbakula mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Hal ini tentu sangat mengganggu kebutuhan air bersih masyarakat di tambah dengan kurangnya armada pengangkut air untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan PTAM Intan Banjar.
Salah seorang warga Dayat mengaku kerusakan yang terjadi hingga mengakibatkan warga kesulitan air bersih sudah yang ke empat kalinya.
” Ini sudah yang ke empat kalinya dampak dari kerusakan pipa milik BPAM Banjarbakula hingga kami kesulitan air bersih baik untuk mandi maupun aktivitas lainnya,”, ujar Dayat.
Seharusnya dari status PDAM berubah dan menjadi PTAM Intan Banjar pelayanan bagi masyarakat khususnya pelanggan PTAM Intan Banjar lebih baik lagi dari sebelumnya, katanya.
Dayat juga mempertanyakan apakah pihak management dan pemegang saham tidak ada solusi untuk tidak ketergantungan bahan baku air ke BPAM Banjarbakula.
Sementara itu Direktur teknik PTAM Intan Banjar, Machmud Mansyur mengatakan, beberapa wilayah sempat mengalami pengaliran air mati total, karena kebocoran pipa tersebut.
“Beberapa wilayah seperti seperti di Banjarbaru, Martapura, dan Landasan Ulin sangat ketergantungan dengan BPAM Banjarbakula sehingga di wilayah tersebut pengaliran air bersih sempat mati total karena kebocoran pipa,” ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah melakukan program pengaliran air secara bergilir. Jika kondisi sedang darurat Forcemajeure ,maka diperbolehkan menggunakan air di irigasi.
Pihak PTAM Intan Banjar belum bisa memastikan kapan pipa tersebut akan selesai diperbaiki. Karena kerusakan pipa tersebut merupakan wewenang dan tanggung jawab pihak BPAM Banjarbakula.
“Kami sudah menghubungi pihak BPAM Banjarbakula, namun hingga saat ini belum ada respon dari mereka. Semoga mereka bisa melakukan perbaikan ini dengan lancar,” ucap Machmud Mansyur.
Untuk program jangka panjang mengatasi hal yang di luar wewenang pihak PTAM Intan Banjar seperti kejadian seperti sekarang ini pihaknya juga akan melakukan upaya ke depannya, ujar Machmud.
Seperti pembuatan imtek sumber air baku milik PTAM Intan Banjar sendiri, namun tentu memerlukan dana awal yang cukup besar dan harus di rembuk kan dulu.
Kewajaran bisnis dan masih menghitung jumlah penduduk dan pelanggan 5 tahun ke depan, namun hal tersebut harus di koordinasikan dengan pemegang saham atau sumber dana dari pdam sendiri yakni provinsi , kabupaten Banjar dan Pemko Banjarbaru serta rencana usulkan tambahan dana dari kementerian.katanya.