Banjarbaru, BeritaBanjarbaru.com – Persoalan pendidikan kembali menjadi keluhan utama warga dalam reses yang digelar Anggota DPRD Kota Banjarbaru M Fauzan Noor di Kelurahan Loktabat Utara, Senin (1/10/2025) malam.
Warga menilai predikat Banjarbaru sebagai “kota pendidikan” harus sejalan dengan peningkatan kualitas sekolah dan pemerataan sarana belajar.
“Ada saran warga agar pendidikan kita benar-benar diperhatikan. Banjarbaru ini kota pendidikan, jadi kualitasnya harus lebih bagus,” ujar Fauzan.
Ia menyoroti keterbatasan daya tampung sekolah di jenjang menengah. Salah satunya, keberadaan SMA Negeri 2 Banjarbaru yang sudah tidak mampu lagi menampung lulusan SMP dari wilayah Loktabat Utara.
“Kalau hanya mengandalkan SMA 2, jelas tidak cukup. Harus ada penambahan dan pemerataan fasilitas pendidikan,” katanya.
Selain pendidikan, warga juga mengajukan aspirasi terkait perbaikan drainase dan paving jalan di beberapa gang. Ia menyebut aspirasi infrastruktur tersebut akan diperjuangkan dalam Musrenbang yang akan datang.
“Mudah-mudahan semuanya bisa dikawal agar terealisasi. Tapi untuk paving, kita juga pastikan dulu status tanahnya, apakah sudah hibah atau belum,” ucapnya.
Isu lain yang mencuat adalah kekhawatiran orang tua terkait penggunaan gadget pada anak-anak sekolah. Di satu sisi, digitalisasi pendidikan sudah menjadi tuntutan, termasuk pelaksanaan ujian berbasis online. Namun di sisi lain, kontrol orang tua dinilai masih lemah.
“Kami akan panggil Dinas Pendidikan untuk melihat situasi sekarang seperti apa. Soal gadget ini perlu ada pembinaan khusus di sekolah,” ucapnya.
Warga bahkan mengusulkan adanya pelatihan bagi orang tua untuk memberikan pendampingan dan pemahaman bahaya konten negatif di media sosial.
“Orang tua berharap ada pelatihan seperti saber cyber agar anak-anak bisa terlindungi dari perilaku menyimpang sejak dini,” tambahnya.
Ia memastikan seluruh masukan masyarakat akan dicatat dan ditindaklanjuti sesuai bidang kerja Komisi I yang juga bermitra dengan Dinas Pendidikan.
























