Banjarmasin, BeritaBanjarbaru.com – Menjelang akhir tahun, kebutuhan masyarakat terhadap berbagai bahan pokok di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan.
Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalimantan Selatan memastikan ketersediaan stok bahan kebutuhan utama tetap terkendali, meski permintaan naik tajam akibat padatnya agenda akhir tahun.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Ahmad Bagiawan, menyampaikan bahwa lonjakan permintaan terjadi karena bertepatan dengan sejumlah perayaan besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Haul Guru Sekumpul yang biasanya digelar pada akhir Desember.
“Menjelang Desember ini, aktivitas masyarakat cukup tinggi. Karena itu, kami berfokus menjaga agar ketersediaan bahan pokok tetap stabil di pasaran,” ujar Bagiawan di Banjarmasin, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, dalam sepekan terakhir harga beberapa komoditas sudah mulai menunjukkan tren kenaikan.
Contohnya, harga bawang merah yang sebelumnya sekitar Rp30 ribu per kilogram kini rata-rata mencapai Rp37.900 per kilogram, bahkan di sejumlah daerah seperti Tanah Laut, Banjarbaru, dan Hulu Sungai Selatan sudah menembus Rp40 ribu.
Selain itu, bawang putih kini berkisar Rp33 ribu per kilogram, bawang prai sekitar Rp22 ribu, serta harga telur dan daging ayam juga mulai bergerak naik.
Meski demikian, Bagiawan menegaskan stok beras di Kalsel masih aman karena ditopang hasil panen dari beberapa wilayah.
“Untuk beras, baik premium maupun medium, stok masih mencukupi berkat panen lokal yang membantu menjaga pasokan,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin telah menginstruksikan pelaksanaan operasi pasar selama sebulan penuh mulai 4 November hingga 4 Desember 2025 di seluruh kabupaten/kota.
“Operasi pasar dimulai hari ini dan akan berkeliling ke semua daerah. Tujuannya untuk menstabilkan harga dan membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah bahan kebutuhan dijual dengan harga di bawah pasaran, seperti gula pasir Rp16 ribu per kilogram dan minyak goreng Rp15.700 per liter.
Namun, pemerintah membatasi jumlah pembelian agar distribusi merata.
“Kami batasi pembelian maksimal satu atau dua kilo per orang supaya semua warga bisa kebagian,” tegas Bagiawan.
Disdag Kalsel juga mengingatkan masyarakat untuk tidak panik membeli dalam jumlah besar.
Menurut Bagiawan, tindakan borong justru dapat memicu kenaikan harga yang lebih tinggi.
“Kami paham kebutuhan meningkat, tetapi masyarakat jangan panik. Pembelian berlebihan hanya akan membuat harga makin mahal,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejauh ini kenaikan harga masih tergolong wajar dan pihaknya terus melakukan pemantauan rutin agar tidak terjadi lonjakan ekstrem menjelang pergantian tahun.
“Saat ini kenaikannya masih terukur, misalnya bawang merah di Banjarmasin naik sekitar Rp3 ribu dalam seminggu, dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram. Kita terus pantau agar tidak melonjak lebih tinggi,” tutupnya.





